Masjid di Afsel Jadi Tempat Perayaan Natal

edit


Masjid di Afsel Jadi Tempat Perayaan Natal Foto Ilustrasi
Masjid ini penuh kontroversial karena mengizinkan perempuan memimpin salat Jumat serta menerima gay dan non-muslim untuk hadir dalam masjid.
Dream - Masih ingat dengan Open Mosque di Afrika Selatan yang mengizinkan kaum gay dan non-muslim hadir di dalamnya?
Kini masjid penuh kontroversi saat peresmiannya itu kembali membuat heboh ibu kota Afrika Selatan, Cape Town.
Kali ini masjid yang memberi kesempatan perempuan menjadi imam salat Jumat itu mengundang non-muslim untuk merayakan Natal.
Warga Kristen Cape Town diharapkan bisa datang untuk makan siang bersama dengan hidangan makanan halal dan minuman non-alkohol.
"Di tengah keberadaan Boko Haram dan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), ini adalah inisiatif di dalam dunia yang retak. Di mana fundamentalis Islam dan fanatisme agama sengaja mengabaikan ajaran toleransi Islam yang murni," kata Taj Hargey, pendiri masjid kepada Cape Times.
Undangan acara bertajuk 'Undangan Natal Bersejarah' itu ditujukan kepada pengikut Kristiani, untuk makan bersama dengan makanan halal dan minumun non-alkohol.
Hargey menegaskan, undangan ini mengikuti contoh Nabi Muhammad saat menyambut orang-orang Kristen untuk tinggal dan berdoa di masjid di Madinah.
Saat itu, menurut Hargey, Nabi menjamu 60 Uskup yang melakukan perjalanan di Timur Tengah.
Juru bicara masjid, Jamila Najar memuji acara tersebut yang mencerminkan semangat Islam yang sebenarnya.
"Kampanye berani dari Open Mosque ini adalah langkah kecil tapi signifikan dalam menghasilkan kehidupan penuh damai dan harmoni antara pengikut Yesus dan Muhammad di Afrika Selatan," kata Najar.
Acara itu akan dimulai jam 1 siang sampai 5 sore waktu setempat pada tanggal 21 Desember. Para hadirin akan dijamu dengan kuliner Cape Malay.
"Akan ada musik, diskusi, pembacaan puisi yang memuji kesamaan yang melekat dari dua agama wahyu besar ini," kata Hargey.
Open Mosque yang dibuka pada September lalu itu akan menyambut baik Muslim Sunni dan Syiah untuk melakukan ibadah di dalamnya.
Selain itu, pengurus Open Mosque juga mengizinkan perempuan memimpin salat Jumat serta menerima gay dan non-muslim untuk hadir dalam masjid.
Masjid baru itu digambarkan oleh pendirinya sebagai masjid non-sektarian pertama yang mengakui kesetaraan gender dan ras di Afrika Selatan. (Ism)
Previous
Next Post »

NO SARA, NO RASIS, Jika belum punya akun BLOGGER silahkan komentar dengan pilihan ANOYMOUS Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon

Thanks for your comment