Kisah Haru Nenek Meliah, Bukti "Kasih Ibu Sepanjang Masa"

edit


Kisah Haru Nenek Meliah, Bukti Kasih Ibu Sepanjang Masa Meliah Dan Abdul Rahman (The Star)
Usia boleh saja senja. Sudah 101 tahun. Keriput bahkan sudah menutup sekujur badan. Namun kasih sayang kepada sang putra tak pernah berkurang.
Dream - Meliah Md Diah. Inilah ibu luar biasa dari negeri jiran, Malaysia. Perempuan ini membuktikan kebenaran pepatah “Kasih Ibu Sepanjang Masa”.
Usia boleh saja senja. Sudah 101 tahun. Keriput bahkan sudah menutup sekujur badan. Raga renta telah membuat tenaganya semakin lemah.
Namun, cinta kasihnya kepada sang putra, Abdul Rahman Saud, tidak pernah surut. Kasih sayangnya tak berubah. Meski Abdul Rahman yang kini sudah berusia 63 tahun terlahir dengan keterbatasan fisik, Meliah tetap sabar merawatnya.
Dikutip Dream dari laman Bernama, Selasa 12 Mei 2015, Meliah yang tinggal di Kampung Bukit Nambua, Kedah, telah memberikan yang terbaik kepada Abdul Rahman –yang tak bisa bicara, jalan, dan melakukan aktivitas lainnya.
“Putra saya tak pernah menjadi beban. Sejak dia bayi, saya yang memandikan, menyuapi dan memakaikan pakaian untuk dia. Saya akan merawat dia selamanya. Saya mencintainya, saya hanya hanya ingin bersamanya,” tutur Meliah.
Nenek renta ini mengaku ikhlas menerima takdir ini. Tak pernah menyesal dan meratapi nasib hidup karena memiliki putra dengan keterbatasan seperti Abdul Rahman. Meliah pun selalu berdoa agar diberi kesehatan dan panjang umur. Sehingga bisa terus merawat putranya itu.
Kerabat Meliah, Siti Jaleha Yunus (59), menuturkan, kisah hidup Meliah merupakan salah satu contoh bagus pengorbanan seorang ibu kepada anaknya. Meskipun sudah mulai pikun karena faktor usia, Meliah tidak pernah lupa dengan nama Abdul Rahman dan tugas sehari-harinya untuk merawat sang putra.
“Dia (Meliah) akan melakukan tugasnya dengan tanggung jawab, memanggil putranya saat tiba waktu makan atau mandi,” ujar Siti Jaleha. Beruntung, dalam kondisi itu kerabat Meliah tak jarang memberikan pertolongan.
Menurut Siti Jaleha, suami Meliah telah meninggal lebih dari 20 tahun silam. Untuk kehidupan sehari-hari, Meliah dan Abdul Rahman bergantung pada bantuan pemerintah.
Previous
Next Post »

NO SARA, NO RASIS, Jika belum punya akun BLOGGER silahkan komentar dengan pilihan ANOYMOUS Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon

Thanks for your comment