Ujian Hidup Manusia

edit

MUSIBAH, UJIAN DAN PENYAKIT
Hidup tidak terlepas dari cobaan, ujian dan hal itu merupakan sunnatullah dalam kehidupan. Manusia akan diuji dengan segala sesuatu, diuji dengan hal-hal yang disukai atau yang tidak disukai. Allah berfirman:
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan. (Al Anbiya: 35)
Ibnu Qayyim berkata: “Kalau tidak karena cobaan dan musibah dunia, niscya manusia terkena penyakit kesombongan, ujub (bangga diri), dan kekerasan hati. Padahal sifat ini merupakan kehancuran baginya di dunia maupun di akhirat. Diantara rahmat Allah, kadang-kadang manusia tertimpa musibah yang menjadi pelindung baginya dari penyakit2 hati dan menjaga kebersihan ubudiyahnya”.
Tidaklah suatu bencana ditimpakan kepada penduduk suatu negeri melainkan karena dosa dan kezhaliman mereka sendiri. Allah berfirman:
!  dan apa saja musibah yang menimpa kamu Maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (As-Syuraa: 30)
Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan. (Hud: 117)
Saudara kaum muslimin, Musibah atau cobaan merupakan kekuasaan Allah, sehingga tidak boleh bagi kita merasa aman dari maker (azab) Allah. Allah Maha kuasa untuk menurunkan musibah saat manusia terlelap
97. Maka Apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur?
98. atau Apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain?
99. Maka Apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi. (Al Araf: 97-99)
Siapapun dari kita pasti menginginkan kehidupan bahagia, aman sentosa, penuh rahmat dan jauh dari musibah (azab). Bagaimana agar kehidupan bahagia tersebut dapat terwujud? Allah berfirman:
Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (Al Araf: 96)
Wahai saudara-saudara yang sedang tertimpa musibah, ujian, penyakit, sesungguhnya yg perlu engkau ketahui adalah:
1.      Sesungguhnya musibah, cobaan, ujian, dan penyakit semuanya sudah ditakdirkan Allah.
 tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.  Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira[1459] terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. dan Allah tidak menyukai Setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri, (Al Hadiid: 22- 23)
Rasulullah bersabda: “Allah telah menetapkan semua takdir seluruh makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum Allah dan langit dan bumu” (HR. Muslim)
Jika kita tertimpa musibah maka katakanlah Qaddarullah wa masya faal. Tidak boleh mengatakan seandainya aku lakukan ini maka tidak akan begini, karena “Seandainya” membuka pintu syaitan.
2.      Kita harus yakin bahwa Allah lebih menyayangi kita daripada diri kita sendiri. Musibah dan penyakit adalah ketetapan Allah, dan Allah lebih menyayangi kita.
3.      Sabar dan ridha dalam menghadapi cobaan, ujian, dna penyakit.
4.      Musibah, cobaan adalah pertanda Kecintaan Allah kepada hamba-Nya
“Sesungguhnya besar nya pahala itu tergantung besaranya ujian. Dan sesungguhnya jika Allah menyukai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Barang siapa yang ridha maka baginya keridhaan dan barang siapa yg murka maka baginya kemurkaan. (HR. At tirmidzi, hadist hasan)
Rasulullah bersabda:
“Barang siapa yg dikehendaki Allah kebaikan pada dirinya maka Dia memberikan cobaan kepadanya” (HR, Al Bukhori)
5.      Janganlah kita menjadi orang-orang yang hanya mengingat musibah dan melupakan nikmat-nikmat Allah yang banyak. Jika dibandingkan nikmat yg kita peroleh sejak lahir sampai sekarang dengan penderitaan yg kita alami, masih banyak nikmat Allah yg dikaruniakan kepada kita, dan nikmat itu tdk dapat dihitung.
34. dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). (Ibrahim: 34)
Nasehat Imam Syafii kepada muridnya Imam Al Muzany ketika beliau menjelang kematiannya:
“Bertakwalah kepada Allah, permisalkanlah akhirat dalam hatimu, jadikanlah kematian antara kedua matamu dan jangan lupa engkau akan berdiri dihadapan Allah. Takutlah kepada Allah, jauhilah apa yg Dia haramkan, laksanakanlah apa yg Dia perintahkan. Hendaklah engkau bersama Allah dimanapun engkau berada. Janganlah sekali-kali engkau menganggap kecil nikmat Allah walaupun nikmat itu sedikit dan balaslah dengan bersyukur. Jadikanlah diam mu sebagai tafakur, pembicaraan mu sebagai zikir, dan pandanganmu sebagai pelajaran. Maafkanlah orang yg menzhalimi mu, sambunglah org yg memutus silaturahmi kepadamu, dan berbuat baiklah kpd org yg berbuat jelek kepadamu. Bersabarlah terhadap segala musibah dan berlindunglah kpd Allah dari api neraka dengan ketakwaan. (Tarikh Ibnu Asakir juz 51)
Previous
Next Post »

NO SARA, NO RASIS, Jika belum punya akun BLOGGER silahkan komentar dengan pilihan ANOYMOUS Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon

Thanks for your comment